Fisinews.com – Raksasa teknologi facebook mengumumkan perubahan nama dari facebook menjadi meta” karna ingin berfokus pada visi realitas virtual metaverse untuk masa depan. CEO Mark Zuckerberg mengumumkan secara langsung perubahan nama ini melalui konfersi virtual reality dan augmented reality . koneferensi ini disiarakan langsung oleh perusahaan yang berisikan infestasi visinya di dunia metaverse ketimbang layanan media sosial yang akan terus disebut Facebook
Dalam sejarahnya istilah metaverse sudah diciptakan dalam novel distopian “snowcrash” pada 3dekade yang lalu yang akhirnya menarik perhatian siliconvale. Metaverse pada hakikatnya menggagas tentang dunia virtual bersama yang dapat diakses oleh orang orang namun menggunakan perangkat yang berbeda
“saat ini, merk kami terkait erat dengan satu produk sehingga tidak mungkin mewakili semua yang kami lakukan hari ini, apalagi di masa depam.” Kata Mark Zuckerberg.
Perusahaan yang sudah banyak berinfestasi dalam bidang augmented reality dan virtual reality menyatakan perubahan tersebut akan menyatukan berbagai aplikasi dan teknologi dibawah satu naungan baru teknologi. Dikatakan tidak akan merubah struktur perusahaan merk tersebut kata Facebook.
Dalam pengumumannya, Mark Zuckerberg menunjukan demo video yang menjelaskan tentang metaverse. Didalam video tersebut, orang orang terhubung sebagai avatar dan akan dibawa ke versi digital dari berbagai macam tempat dan waktu yang berbeda beda. Dia mengatakan “metaverse perlu dibangun dengan mempertimbsngksn keamanan dan privasi.”
Serangan berbagai macam kritik dari pembuat Undangundang dan regulator atas dominasi pasar, sistem algoritmik, dan pemolisisan penyalahgunaan pada layanannya. Direktur riset Difirma Riset Pasar Forrester, Mike Proulx mengatakan “meskipun akan membantu mengurangi kebingungan dengan membedakan perusahaan induk Facebook dari aplikasi pendirinya, perubahan nama tidak tiba tiba menghapus masalah sistematik yang menganggu perusahaan.”
Demikian pula serupa apa yang dikatakan mike proulx. Profesor pemasaran di Georgetown University Mc Denough School of Business, Prashant Malaviya , mengatakan “tanpa ragu, (nama Facebook) pasti rusak dan beracun.”
Adapun kasus terbaru yang mengatasnamakan metaverse, yaitu seorang pelapor dan mentan karyawan Facebook Frances Haugen membocorkan dokumen yang menunjukkan bahwa perusahaan tidak terlalu mementingkan privasi penggunanya melainkan perusahaan lebih memikirkan keuntungan. Pernyataan tersebut dinyatakan oleh Haugen di hadapan Sub Komite Senat Amerika Serikat dan anggota Parlemen di Parlemen Inggris beberapa waktu yang lalu.
Reporter : Alif Ramadani
Redaktur : Taufik Hidayat
Sumber : MediaIndonesia.com
(https://m.mediaindonesia.com/teknologi/443251/mark-zuckerberg-umumkan-facebook-rebranding-menjadi-meta)
